Merah Darah

Di bawah langit
yang meradang
menerjang kelam
badai datang berhembus
kencang
meniup seribu peristiwa
yang tersipan licin
membawa sebuah duka
mengitari kota merah dara
seketika tiba pada batas senja
semua peristiwa
mencekam pedih mengiris
dan terasa kaku
kepada siapa mereka mau bertanya
bibir mereka semua terkunci
tak meski mereka akui
apa yang telah mereka perbuat
akhirnya mereka diam
dan semua diam
tanda sepakat

(Jember, 1978)

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda