Indonesiaku

Bumi kau genggam
bukit kau peluk
gunung kau pegang
sawah dan ladang hijau
menghampar
indah dipandang
bagai permadani dan
permata zamrut berkilau
menyebarkan wewangian
itulah Indonesiaku.

Lumajang Kota, 1978

Balada Seorang Gadis Desa

Di antara
modernnya era zaman
yang menghalalkan segala cara
di keramaian ibukota
di belakang gedung megah
gadis manis tanpa alas kaki
mengayun langkah
terampar di pelukan ibukota
menaburkan sejuta angan
mencari sebetik harapan.

Jakarta, 1978

Hari Telah Menjelang Senja

Dalam sebuah surau
temapt semua peraduan-Mu
bersama suara azan
sejuta dosa menghantui
kematian
yang tak mampu menghapus
dosa yagn tak pernah mau
dirasakan
sementara hari telah
menjelang senja
diatas kepala rambut telah
memutih dimakan usia
detik telah berlalu silih
berganti
senantiasa tak pernah berpaling
sedangkan perjalanan separoh
belum tertempuh
hari telah semakin senja
suatu pertanda tak lama lagi
malam akan segera datang.

Jakarta, 1978

Antara Gambir dan Surabaya

Diantara perjalananku
antara gambir dan surabaya
aku tau ada sebuah persinggahan
diatas sebuah kereta
yang aku tak tau siapa yang
berada di dalamnya
dari orang yang bergendang
aku mendengar ada irama
suatu pertanda orang yang sedang
menari
mengikuti irama masa kini.

Tanjungkarang, Lampung, 1978

Kita Semua Tau

Kita sudah tau
bahwa kita orang tidak tau
kita pun tau
bahwa kit aorang yang tau
kita telah tau
bahwa kit atidak harus tau
kita tau bahwa kita
pura-pura tak tau.

Surabaya Kota, 1979

Sang Kekasih

Yang sering kali
menghantui setiap perasaan
adalah peristiwa dan rasa rindu
yang berada dalam segumpal hati
yang tak mampu mengubur
nama sang kekasih
yang dulu telah lama pergi


Jakarta 1980

Sikap

Kita tinggalkan
semua peradaban dan
semua sikap
yang idealisme
mari kita berbuat
sebagai penjilat
dan sembunyikan semua
tingkah dan perilaku
di atas kesalahan
agar dapur kita selalu
tetap mengepul
kita ikuti aturan permainan
dari pada kita mendadak mati
lebih baik mati perlahan
agar kita selamat
di dalam perjalanan
mengikuti zaman

Bogor, Jawa Barat 1979

Kusam

Yang kusam dan tak terbaca
yang tersampir di pucuk kuncup segala
yang layu dan tak terbaca maknanya
adalah ia yang tak tau penggubahnya
adalah ia yang tak tau penciptanya
sementara pertentangan
terus berkembang dan menyerang
diantara kaum dalam segala kaum

Jakarta 1978

Di Balik Tembok

Ada yang sepi
ada pula yang mati
ada lagi yang sunyi
ada jug ayang sepi
dan ada yang suci
tak dapat ditebak pasti
apa yang telah terjadi
di balik tembok
yang diselubungi misteri


Bondowoso Jatim 1980

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda