Hari Telah Menjelang Senja

Dalam sebuah surau
temapt semua peraduan-Mu
bersama suara azan
sejuta dosa menghantui
kematian
yang tak mampu menghapus
dosa yagn tak pernah mau
dirasakan
sementara hari telah
menjelang senja
diatas kepala rambut telah
memutih dimakan usia
detik telah berlalu silih
berganti
senantiasa tak pernah berpaling
sedangkan perjalanan separoh
belum tertempuh
hari telah semakin senja
suatu pertanda tak lama lagi
malam akan segera datang.

Jakarta, 1978

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda